Pages

Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 15 November 2012

Jalur Jakarta - Yogyakarta

rute jakarta - yogyakarta yaitu ada dua rute. rute atau jalur selatan dan juga rute atau jalur utara.

jika melewati jalur utara maka kota yang dilewati atau rutenya adalah :
dari jakarta - bekasi - cikarang - karawang - cikampek, (atau jika ingin cepat dapat melewati jalan tol jakarta - cikampek), kemudian dari cikampek - pemanukan - patrol - lohbener - indramayu - balongan - karangampel - cirebon - kanci - losari - tanjung (terdapat jalan pintas dari tanjung ke slawi yaitu melalui ketanggungan, dari ketanggungan nanti bisa ke slawi dan bisa juga langsung ke mergasari) - brebes - tegal - adiwerna - slawi - margasari - bumiayu - ajibarang - wangon atau bisa juga bisa lewat porwokerto - buntu - gombong - kebumen - kutoarjo - purworejo - wates - yogyakarta.

jika melalui jalur selatan maka kota yang dilewati adalah
dari jakarta  - depok - cibinong - bogor - ciawi - cisarua - cipanas - cianjur - padalarang (jika dari jalur utara ingin lewat jalur selatan maka dari cikampek - cikopo - purwakarta - plered - darangdan - lembang hingga padalarang)  - cimahi - bandung - cileunyi - nagrek - malangbong - tasikmalaya - ciamis - banjar - wanareja - majenang - wangon - buntu - gombong - kebumen - kutoarjo - puworejo - wates - yogyakarta

mungkin dari jalur utama diatas terdapat jalan pintas atau jalan alternatif lain.

Rabu, 31 Oktober 2012

Sistem Pembelajaran Di Sekolah



sistem pembelajaan di sekolah
sistem pembelajaran yang dilaksanakan di banyak sekolah biasanya cenderung berbasis CBSA(Cara Belajar Siwa Aktif). namun ada pula sekolah yang cara pembelajaranya yaitu guru yang lebih aktif. tentu saja dari ke dua cara tersebut memiliki beberapa kelebihan dan juga kekuranganya. tentu jika dilihat dari sisi keefektifan sistem pembelajaran, sistem pembelajaran CBSA lebih efektif daripada sistem penbelajaraan dimana guru yang lebih aktif. karena dengan guru yang aktif belum tentu murid atau siswa tersebut ikut aktif, malah dapat juga siswa tersebut menjadi pasif karena ruang lingkup siswa menjadi terbatas.
pada hakikatnya didalam proses belajar mengajar siswa adalah peran utamanya, karena yang membutuhkan pendidikan tersebut adalah siswa, sedangkan siswa dan sekolah (lembaga) merupakan fasilitas saja yang didapatkan oleh siswa.
namun demikian guru juga harus dapat menentukan sistem pembelajaran yang tepat. hal tersebut sangat penting karena kemampuan dan sifat siswa atau murid itu berbeda - beda. ada siswa yang cepat tanggap namun ada juga siswa yang membutuhkan waktu untuk memahami suatu hal.
sistem pembelajaran CBSA dapat dilakukan apabila mendapatkan respon positif dari murid, dan mayoritas  jika siswa memiliki sifat cepat tanggap maka sitem pembelajaran CBSA dapat berlangsung dengan baik. karena dalam sistem pembelajaran ini guru hanya memberikan garis besar dari suatu materi tertentu dan siswa lah yang menjabarkanya sendiri dengan bahasanya, agar mudah dipahami dan diingat oleh siswa tersebut. namun apabila siswa tersebut kurang tanggap, maka siswa tersebut akan tertinggal dan akan berdampak buruk pada nilai yang didapatnya.
pada sistem pembelajaran CBSA waktu yang digunakan lebih efisien karena guru menjabarkan garis besar materi dan murid dapat menjabarkannya diluar jam sekolah. namun dengan sistem ini harus terdapat evaluasi untuk mengkaji hal - hal yang telah dibahas. sehingga siswa tidak dilepas 100%. jika menggunakan sistem guru yang aktif, selain menjadikan siswa menjadi pasif namun kurang efisien waktu. karena terjadi pengulangan - pengulangan materi atau pembelajaran yang terlalu cepat sehingga siswa kurang dapat mengikuti pembelajaran dan harus dilakukan pengulangan materi agar siswa dapat memahaminya.

sehingga sistem pembelajaran yang tepat  yang dapat dipilih atau dilakukan oleh guru, tergantung dari kemampuan yang dimiliki oleh siswa atau peserta didiknya.

salah satu sekolah yang menekankan sistem pembelajaran CBSA adalah SMK Negeri 1 Purworejo. dimana disekolah tersebut siswa dituntut untuk menjadi siswa yang aktif. pembelajaran di SMK negeri 1 Purworejo tidak jauh berbeda dengan sekolah lain. siswa harus proaktif dalam kegiatan belajar mengajar, apabila siswa kurang mampu mengikuti proses belajar disekolah maka siswa akan merasa jenuh dan bosan. dalam suasana seperti ini seorang guru harus dapat merubahnya menjadi suatu hal yang menarik dan tidak membosankan.



  

salah satu proses kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Purworejo


Rabu, 16 Mei 2012

Thermal Overload Relay

Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman untuk menjaga motor dari kerusakan akibat gangguan.
Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor dari arus yang berlebih.
Bila arus yang melewati motor terlalu besar maka motor akan rusak, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus yang melebihi batas beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor). Gunanya untuk mengamankan motor atau memberi perlindungan kepada motor dari kerusakan akibat beban lebih.
Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain:
1) terlalu besarnya beban mekanik dari motor
2) arus start yang tertalu besar atau motor berhenti secara mendadak
3) terjadinya hubung singkat
4) terbukanya salah satu fasa dari motor 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor akan mengalir pada belitan motor yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol.
Pada thermal overload relay ini terdapat 2 pasang titik kontak. Masing – masing adalah titik kontak terbuka (NO) yaitu kontak 97-98 dan titik kontak tertutup (NC) yaitu kontak 95-96.
Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka).
Overload Motor Protection Februari 25, 2007
Posted by bayupancoro in bayu pancoro, electric, Electric fo Dummies, listrik.
Tags: electric, motor protection, overload relay, Thermis, TOR
trackback
Overload Motor Protection, yang dimaksud motor ini adalah electric motor yang oleh orang awam disebut dinamo. Dan disini dikhususkan yang terjadi pada motor AC 3 phase. Fungsi dari motor ini adalah sebagai penggerak atau untuk mengkonversi energi listrik menjadi mekanik/ gerak seperti lift, conveyor, blower, crusher dll. Dalam dunia industri saat ini peran yang dilakukan motor ini sangat vital. Untuk itu proteksi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran suatu proses.Sistem proteksi motor ini sudah lama dikenal dan berkembang seiring kemajuan teknologi. Mulai dari penggunaan eutic relay, thermal, sampai elektronik. Secara umum sistem kerja alat tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu dengan thermal dan elektronik.
 
THERMAL OVERLOAD
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah , bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control motor starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran arus pada dial di alat tersebut. Jadi alat tersebut memiliki range adjustment misal TOR dengan range 1 ~ 3,2 Amp disetting 2,5 Amp. Artinya, kita membatasi arus dengan TOR pada level 2,5 Amp saja.
Bagaimana bila terjadi kelebihan arus/ overload pada motor starter? Seperti contoh di atas, TOR di setting 2,5 Amp dan semisal arus telah mencapai 3 ampere, apa yang kita harapkan ? Starter shut down/ Trip ! Benar, hanya kapan akan trip?? Secepatnya ?? Ini sangat tidak mungkin bila kita menggunakan Thermal Overload/ TOR. Nah…,terus seberapa cepat TOR itu akan trip ?? Dengan menggunakan bimetal sebagai pembatas tentu tidak dapat bereaksi secara cepat terhadap kenaikan arus. Perlu diketahui, TOR di pasaran memiliki beberapa type yang disebut Class. Jadi dengan memilih class yang berbeda maka kecepatan trip TOR akan berbeda pula. Saat ini terdapat TOR dengan Class 10, Class 15, Class 20 dll. Class ini menunjukkan kecepatan trip saat TOR dialiri arus sebesar 6X setting. Semisal, digunakan TOR class 20 dengan setting 10 Amp, saat arus mencapai 60 Amp alat ini akan trip setelah mencapai waktu 20 DETIK !! 6X setting dalam 20 DETIK !! Bagaimana jika kelebihan arus hanya pada 13 Amp saja? Kita bisa menunggu ber jam jam agar trip. Untuk lebih jelasnya mintalah kurva trip seperti pada gambar saat membeli TOR dan hitung kecepatan tripnya. Perlu diketahui kurva TOR adalah logaritmik bukan linier. So, kita tidak perlu lagi menyalahkan keakuratan TOR yang selama ini dipakai.
ELECTRONIC OVERLOAD
Overload electronic ini mempunya 2 karakteristik trip, INVERSE dan DEFINITE. Inverse, ia akan bekerja seperti thermal overload. Perbedaannya adalah kemampuannya untuk menggeser kurva trip. Jadi overload ini selain mempunyai setting arus juga kecepatan trip atau class adjustment. Selain itu dengan menggunakan rangkaian elektronik ia akan tidak mudah dipengaruhi suhu sekitar serta akurasi lebih terjaga. Definite, bekerja dengan pembatasan yang ketat. Dengan karakteristik ini, berapapun besar kelebihan beban ia akan trip setelah mencapai waktu yang ditentukan. Misal seting overload pada 10 amp dengan waktu trip 4 detik. Jika terjadi kelebihan beban lebih dari 10 amp selama lebih dari 4 detik dia akan trip. Kecepatan trip ini tidak tergantung besar arus overload (baik kecil atau besar sama saja).
Dengan menggunakan rangkaian elektronik biasanya alat ini dilengkapi dengan fasilitas proteksi lain seperti phaseloss protection, Lock Rotor Protection, Short Circuit Protection dll. Sebagai referensi bisa ditemukan di www.eocr.com .
Dengan gambaran tersebut di atas, maka kita bisa menentukan kebutuhan overload protection yang diperlukan. Dan perlu di ingat bahwa, terbakarnya motor tidak hanya karena terjadinya overload. Overload hanyalah salah satu dari beberapa fakor penyebab terbakarnya motor. Seberapa tinggi tingkat proteksi motor yang kita perlukan tergantung dengan prioritas kita. Tetapi, overload protection tetaplah mutlak diperlukan dalam sebuah suatu sistem motor starter
Overload Motor Protection 
Overload Motor Protection, yang dimaksud motor ini adalah electric motor yang oleh orang awam disebut dinamo. Dan disini dikhususkan yang terjadi pada motor AC 3 phase. Fungsi dari motor ini adalah sebagai penggerak atau untuk mengkonversi energi listrik menjadi mekanik/ gerak seperti lift, conveyor, blower, crusher dll. Dalam dunia industri saat ini peran yang dilakukan motor ini sangat vital. Untuk itu proteksi sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran suatu proses.Sistem proteksi motor ini sudah lama dikenal dan berkembang seiring kemajuan teknologi. Mulai dari penggunaan eutic relay, thermal, sampai elektronik. Secara umum sistem kerja alat tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu dengan thermal dan elektronik.
THERMAL OVERLOAD
Sesuai dengan namanya proteksi motor ini menggunakan panas sebagai pembatas arus pada motor. Alat ini sangat banyak dipergunakan saat ini. Biasanya disebut TOR, Thermis atau overload relay. Cara kerja alat ini adalah dengan menkonversi arus yang mengalir menjadi panas untuk mempengaruhi bimetal. Nah , bimetal inilah yang menggerakkan tuas untuk menghentikan aliran listrik pada motor melalui suatu control motor starter (baca motor starter). Pembatasan dilakukan dengan mengatur besaran arus pada dial di alat tersebut. Jadi alat tersebut memiliki range adjustment misal TOR dengan range 1 ~ 3,2 Amp disetting 2,5 Amp. Artinya, kita membatasi arus dengan TOR pada level 2,5 Amp saja.
Bagaimana bila terjadi kelebihan arus/ overload pada motor starter? Seperti contoh di atas, TOR di setting 2,5 Amp dan semisal arus telah mencapai 3 ampere, apa yang kita harapkan ? Starter shut down/ Trip ! Benar, hanya kapan akan trip?? Secepatnya ?? Ini sangat tidak mungkin bila kita menggunakan Thermal Overload/ TOR. Nah…,terus seberapa cepat TOR itu akan trip ?? Dengan menggunakan bimetal sebagai pembatas tentu tidak dapat bereaksi secara cepat terhadap kenaikan arus. Perlu diketahui, TOR di pasaran memiliki beberapa type yang disebut Class. Jadi dengan memilih class yang berbeda maka kecepatan trip TOR akan berbeda pula. Saat ini terdapat TOR dengan Class 10, Class 15, Class 20 dll. Class ini menunjukkan kecepatan trip saat TOR dialiri arus sebesar 6X setting. Semisal, digunakan TOR class 20 dengan setting 10 Amp, saat arus mencapai 60 Amp alat ini akan trip setelah mencapai waktu 20 DETIK !! 6X setting dalam 20 DETIK !! Bagaimana jika kelebihan arus hanya pada 13 Amp saja? Kita bisa menunggu ber jam jam agar trip. Untuk lebih jelasnya mintalah kurva trip seperti pada gambar saat membeli TOR dan hitung kecepatan tripnya. Perlu diketahui kurva TOR adalah logaritmik bukan linier. So, kita tidak perlu lagi menyalahkan keakuratan TOR yang selama ini dipakai.